Sabtu, 30 Maret 2013

Mengatasi Cewek Cemburuan???

2 komentar
Punya pasangan yang cemburuan memang nggak enak rasanya, bahkan terkadang dalam kondisi tertentu, rasa cemburu yang timbul dari pasangan membuat kita merasa tidak nyaman. Tapi yang perlu diingat kembali adalah, pada dasarnya rasa cemburu merupakan sebuah akibat yang dilakukan oleh pasangannya sehingga muncul suatu perasaan sedih, kecewa, emosi, amarah, dll yang biasanya berujung kepada sikap yang negatif. Di balik semua itu, jealous atau cemburu dapat menjadi sebuah pembuktian bahwa semua perasaan itu timbul atas dasar sayang, cinta, serta rasa memiliki yang intinya ‘takut kehilangan’. Sehingga tidak jarang jika pasangan yang merasa cemburu jika tidak diberikan penjelasan akhirnya bisa berujung pertengkaran.
Kaya’nya mukaddimah di atas cukup yah. Berhubung fenomena sekarang kaya’nya emang banyak yang cemburuan, saya ngoceh tentang cara menghadapi pacar yang cemburuan. Tanpa basa basi, kalo pacar (pasangan) kamu orang super cemburuan banget, semoga tips menghadapi pacar yang suka cemburu ala saya di bawah ini bisa membantu. Check this…,

- Sabar.
Poin pertama ini menurut saya merupakan hal yang utama. Dengan lebih mengerti karakter si doi, secara tidak langsung kamu seharusnya sudah bisa lebih bersabar ketika doi merasa cemburu.
- Bersifat lebih peka.
Ketika kamu melihat/merasa bahwa sebenarnya doi merasa cemburu, cobalah untuk mengesampingkan rasa egois kamu dengan bersifat lebih peka. Dalam hal ini, sederhananya kamu memang harus benar-benar menghindari hal-hal yang bisa memicu rasa cemburu si doi. Misalnya, jika doi tidak suka kamu bercanda terlalu berlebih dengan orang lain (lawan jenis lho), maka berusahalah untuk tidak melakukannya.
- Berikan pengertian.
Sebelum rasa cemburu berakhir pada pertengkaran, ada baiknya kamu berusaha untuk memberikan pengertian. “Masa iya sih aku suka sama dia..?!”, “Cuma kamu yang ada di hatiku, nggak bakalan kecantol sama yang lain dehh..”, “Dia itu temen aku lho..”, atau “Dia itu sudah seperti kakak bagi aku..”, bla bla bla masih banyak contoh lainnya. Intinya, dengan memberikan pengertian sama si doi, kamu sudah mencoba untuk menumbuhkan rasa percaya dia terhadap diri kamu bahwa kamu memang benar-benar mencintainya dan tak akan berpaling darinya.
- Berusaha menjadi lebih dewasa.
Menjadi lebih dewasa (dibandingkan) dari doi bisa menjadi senjata ampuh ketika kamu sedang berusaha untuk membuat si doi tidak cemburu, bahkan ketika kamu lagi bertengkar hebat hanya karena rasa cemburu. Mendengarkan penjelasannya sambil tenang dan mengalah, akan lebih baik daripada kamu hanya sekedar diam. Ketika sedang perang mulut karena cemburu buta, berusahalah menenangkannya dengan bersikap lebih dewasa darinya. Sekalipun kamu lagi fine-fine aja, dengan menjadi lebih dewasa kamu bisa menghindari rasa cemburu si doi dalam situasi tertentu.
Punya pacar/pasangan yang cemburuan kadang-kadang emang ngeselin, tapi kalo dapet trik-nya, semuanya dapat aman dan terkendali. Oks deh, bagi kamu yang punya pacar suka cemburu buta, semoga membantu nih. Atau jika kamu ada tambahan, silahkan tambahin ocehannya yah…
Continue reading →
Jumat, 29 Maret 2013

Risalah KH Zaini Mun'im Paiton probolinggo

0 komentar

Ulama Organik yang Bersahaja
Sang ayah memberikan nama Abd. Mughni tapi setelah menunaikan ibadah haji dirubah menjadi Zaini. Ia lahir pada tahun 1906 di desa Galis Pamekasan Madura dari pasangan KH. Abd. Mun’im dan Nyai Hamidah. Dari garis ayah, Zaini merupakan keturunan dari raja-raja Sumenep yang menjulur kebelakang hingga Sunan Kudus. Sementara dari garis Ibu, ia adalah keturunan dari raja-raja Pamekasan. Ia adalah seorang bangsawan yang bertitelkan Raden yang sangat di segani di Madura. Demikian pula, dari sudut ekonomi, keluarga Kiai Abd. Mun’im termasuk dalam deretan orang yang berkecukupan, bahkan sangat kaya, jika di bandingkan dengan keluarga lainnya dikalangan masyarakat Pamekasan.
Pada usia 11 tahun Zaini masuk sekolah volk school (sekolah rakyat) hingga tamat tahun 1921. pada usianya yang ke 15 tahun, ia kemudian berangkat ke Bangkalan untuk nyantri di pesantren Kademangan yang di asuh oleh Kiai Khalil. Di Bangkalan inilah Zaini mampu menghafalkan 10 juz al-Qur’an dan kitab Alfiyah Karya Ibnu Malik.
Menginjak usia 24 tahun, Zaini berangkat ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Sekembalinya dari Mekkah ini, ia kemudian melanjutkan studinya di pesantren Banyuanyar Pamekasan Madura yang di asuh oleh Kiai Abdul Hamid. Setelah itu ia melanjutkan studi lagi ke pesantren Sidogiri. Ia hanya satu tahun dan kemudian kembali ke kampung halaman karena ayahnya meninggal dunia. Dirasa ilmunya kurang seberapa, Zaini mondok lagi ke pasantren Tebuireng Jombang yang berguru langsung kepada Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari.
Tahun 1928, ia bersama orang tua dan kakeknya menuju Mekkah. Di samping menunaikan ibadah haji, juga melanjutkan studi di Mekkah yang tinggal di sifirlain. Pada tahun 1934, a pulang ke Indonesia untuk melanjutkan kepemimpinan di pesantren yang telah ditinggal ayahnya.
Melawan Kolonial Belanda
Dengan seperangkat ilmu yang diperoleh, baik pengetahuan agama, maupun pengetahuan umum yang dilengakapi dengan wawasan politik serta budi pekerti yang lihur, KH. Zaini mun’im tidak tinggal diam berpangku tangan melihat keganasan penjajah Belanda. Ia terlibat langsung dalam kancah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sejak kembali dari Mekkah, kiai Zaini segera bergabung dalam organisasi nahdlatul ulama (NU) untuk melawan kolonial Belanda.
Di masa pendudukan Jepang, di samping aktif memberikan penyuluhan kepada para petani, khususnya petani tembakau, kiai Zaini juga terlibat sebagai anggota bahkan pimpinan barisan pembela Tanah Air. Tahun 1943, ketika kekejaman tentara jepang telah memuncah dengan menginjak-injak warga Madura yang berujung pada penderitaan masyarakat, maka dengan dimotori oleh sejumlah kiai, maka pecahlah peperangan. Beberapa kiai -termasuk kiai Zaini- ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara.
Setelah bubarnya pertahanan rakyat di Madura, karena terdesak oleh musuh yang sangat kuat, maka kiai Zaini terpaksa meninggalkan kampung halaman menuju daerah Asembagus Situbondo. Setelah sampai di sana, kiai Zaini kemudian menetap di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo yang di asuh oleh Kiai Syamsul Arifin. Pesantren tersebut menjadi pilihan, karena pesantren ini telah ditetapkan Belanda sebagai daerah suci (Heillinge Zone), daerah terlarang bagi tentara Belanda untuk memasukinya.
Kiai Zaini tinggal dipesantren Sukorejo hingga pertengahan tahun 1948 dan setelah itu ia pindak ke Probolinggo. Awalnya kiai Zaini tinggal sebentar di Kraksaan untuk kemudian pindah ke Desa Karanganyar Paiton yang sekarang menjadi komplek Pondok Pesantren Nurul Jadid. Tidak lama ia menetap, Belanda mengetahui bahwa orang yang di anggap berbahaya dan sudah di cari-cari ada di sana. Maka ditangkaplah ia dan di penjara di LP Probolinggo. Ia masuk penjara tanggal 9 Desember 1948 sampai tanggal 18 Maret 1949.
Merintis Pesantren Nurul Jadid
Pada awalnya, kedatangan KH. Zaini Mun’im pada tahun 1948 di Probolinggo sesungguhnya tidak bermaksud mendirikan sebuah pesantren, melainkan untuk mengisolir diri dari keserakahan dan kekejaman kolonial Belanda. Oleh karenanya, ia berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain hingga akhirnya memutuskan diri untuk mencari tempat tinggal yang permanen.
Untuk memutuskan, dia berkonsultasi pada Kiai Syamsul Arifin (ayahanda kiai As’ad) yang akhirnya menyarankan agar dia tinggal di Desa Karanganyar -Tanjung orang menyebutnya- Paiton. Kemudian bersama dua orang santri Syafi’uddin dan Syaifuddin, yang di anggapnya sebagai amanah dari Allah yang tidak boleh di abaikan.
Mulai saat itu, ia menetap bersama santrinya. Namun tidak lama kemudian ia ditangkap kembali oleh Belanda, karena semenjak di Madura Kiai Zaini memang menjadi incaran. Setelah tiga bulan di penjara dan dikembalikan lagi ke Karanganyar untuk mengasuh santri-santrinya yang sedang menunggu kehadirannya.
Dalam keadaan yang sudah mulai kondusif, pada tahun 1950 Kiai Zaini di kejutkan oleh surat panggilan oleh Menteri Agama (waktu itu Kiai Wahid Hasyim). Kiai Zaini diminta menjadi penasehat dan pimpinan rombongan jama’ah haji Indonesia ke Mekkah. Sekaligus niatan untuk menyebarkan agama Islam sampai kepolosok tanah air tercapai dengan semboyan, ”hidup saya akan diwakafkan untuk penyiaran dan meninggikan agama Allah SWT.”
Ketika Kiai Zaini menjalankan tugas di Mekkah, datanglah dua orang santri yang bermaksud untuk belajar pada kiai Zaini yaitu kiai Muntaha dari pesantren Bata-Bata Madura dan kiai Sufyan dari Pesantren Zainul Hasan Genggong. Kedua kiai inilah yang melanjutkan pembangunan pesantren yang dirintis oleh kiai Zaini. Di samping memberikan pengajian kepada santrin-santrinya, juga melakukan kontak komunikasi dengan masyarakat sekitar pesantren, sehingga pesantren mulai dikenal oleh masyarakat di sekitarnya. Jumlah santri yang menetap di pesantren berjumlah sekitar 30 orang dibawah asuhan kiai Sufyan dan kiai Munthaha. Dengan kharisma yanmg dimiliki, kiai Sufyan dengan mudah dapat membangun beberapa asrama yang terbuat dari bambu (cangkruk) untuk tempat tinggal santri.
Sepulangnya kiai Zaini dari tanah suci dan terlihat beberapa gubuk sudah mulai berdiri, maka tergeraklah ia untuk menyerahkan pondok ini kepada kiai Sufyan. Sementara kiai Zaini berkeinginan untuk mendirikan pondok ditempat yang lain, akan tetapi tawaran ini di tolak oleh kiai Sufyan.
Upaya perubahan yang dilakukan KH Zaini Mun’im bersama santri-santrinya terhadap masyarakat Karanganyar tersebut, kemudian dibalas dengan sikap simpati masyarakat berupa dukungan terhadap perkembangan pesantren Nurul Jadid. Di antaranya adalah dukungan masyarakat Karanganyar terhadap berdirinya Lembaga Pendidikan mulai Taman Kanak-kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT).Pesantren yang diasuh KH Zaini Mun’im ini nampaknya mendapat pengakuan yang cukup luas di kalangan masyarakat. Terbukti dengan semakin banyaknya jumlah santri yang berdatangan dari segala penjuru tanah air, bahkan dari luar negeri (Singapura dan Malaysia). Hingga saat ini pesantren Nurul Jadid telah melahirkan ribuan alumni.
Kiai Zaini di samping alim juga kiai intelaktual, organik yang mampu mengolah pikiran-pikirannya yang brilian dengan dibuktikan menulis beberapa kitab yang di antaranya adalah, bidang ushul fiqh (Taysir Ushul Fi Al Ilmal Ushul), fiqh (Nahdam Safinah Al-Najah), aqidah (Syu’ab Al Iman) dan tafsir (Tafsir Al-Qur’an Bi Al Imlak).
Seluruh kitab yang ditulis dengan gaya bahasa yang memikat tersebut hingga sekarang tetap menjadi koleksi perpustakaan pesantren Nurul Jadid. Kitab-kitab itu terus menjadi bacaan pupoler, bahkan “menu wajib” para santri NJ (Nurul Jadid) -orang menyebutnya-. Belakangan isi kitab tersebut telah menjadi modal para alumni pesantren NJ yang tersebar di Nusantara bahkan luar Negeri dalam berdakwah ditengah masyarakat multikultural.
Kiai Zaini di samping menjadi pengasuh pesantren, ia juga aktif di NU dengan menjadi Rais Syuri’ah NU cabang Kraksaan, terhitung mulai tahun 1953 hingga 1975, sebuah pengabdian yang cukup panjang. Pada tahun 1960, kiai Zaini terpilih sebagai Wakil Rais Syri’ah PWNU Jawa Timur mendampingi kiai Mahrus Ali sebagai Ra’isnya.
Ala Kulli Hal, memang sejarah tampaknya telah berpihak kepadanya. Ia berhasil menyeberang zaman, ia melihat ke “depan bersama sejarah”, sehingga ia tak terkutuk. Kiai Zaini tidak ikut menyaksikan muktamar Situbondo, ia adalah pemilih ide agar NU kembali ke Khittah. Namun suaranya tenggelam oleh hiruk pikuk NU berpartai. Ketika ide itu diimplementasikan, dia telah mendahului berpulang ke rahmatullah. Ia wafat pada tanggal 29 Juli 1976 M/ 29 Rajab 1396 H. dalam usia 70 tahun.
Kiai Zaini adalah tokoh yang sangat di segani dan di hormati. Secara intelektual, kiai Zaini tidak diragukan lagi. Ia termasuk rentetan para kiai yang cukup produktif dari pesantren yang melahirkan karya-karya intelektual, betapa dunia tulis menulis di pesantren tidaklah mati, melainkan terus dinamis. Kiai Zaini menjadi eksis dan tumpuan untuk bertanya dan sumur tempat menimban wejangan dan nasehat-nasehat bijak. Ia, walaupun berada dalam derajat tinggi, kiai Zaini tetap dengan kebersahajaan dan ke-zuhudan-nya.
Continue reading →

Risalah KH. Moh. Kholil Bangkalan

0 komentar

KH. Muhammad Kholil dilahirkan pada 11 Jumadil akhir 1235 Hijrah atau 27 Januari 1820 M di Kampung Senenan, Desa Kemayoran, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur. Beliau berasal dari keluarga Ulama dan digembleng langsung oleh ayah Beliau. Menginjak dewasa beliau belajar di berbagai pondok pesantren. Sekitar 1850-an, ketika usianya menjelang tiga puluh, K.H Muhammad Khalil belajar kepada Kyai Muhammad Nur di Pondok-pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur. Dari Langitan beliau pindah ke Pondok-pesantren Cangaan, Bangil, Pasuruan. Kemudian beliau pindah ke Pondok pesantren Keboncandi. Selama belajar di pondok pesantren ini beliau belajar pula kepada Kiyai Nur Hasan yang menetap di Sidogiri, 7 kilometer dari Keboncandi. Kiyai Nur Hasan ini, sesungguhnya, masih mempunyai pertalian keluarga dengannya. Sewaktu menjadi Santri, KH Muhammad Kholil telah menghafal beberapa matan, seperti Matan Alfiyah Ibnu Malik (Tata Bahasa Arab). disamping itu juga beliau juga seorang hafiz al-Quran . Belia mampu membaca alqur’an dalam Qira’at Sab’ah (tujuh cara membaca al-Quran).
Pada 1276 Hijrah/1859 M, K.H Muhammad Kholil Belajar di Mekah. Di Mekah K.H Kholil al-Maduri belajar dengan Syeikh Nawawi al-Bantani(Guru Para Ulama Indonesia dari Banten). Di antara gurunya di Mekkah ialah Syeikh Utsman bin Hasan ad-Dimyathi, Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan, Syeikh Mustafa bin Muhammad al-Afifi al-Makki, Syeikh Abdul Hamid bin Mahmud asy-Syarwani. Beberapa sanad hadist yang musalsal diterima dari Syeikh Nawawi al-Bantani dan Abdul Ghani bin Subuh bin Ismail al-Bimawi (Bima, Sumbawa). K.H.Kholil Sewaktu Belajar di Mekkah Seangkatan dengan KH.Hasym Asy’ari, KH.Wahab Hasbullah dan KH.Muhammad Dahlan namum Ulama-ulama dahulu punya kebiasaan Memanggil Guru sesama Rekannya, Dan K.H.Muhammad Kholil yang dituakan dan dimuliakan diantara beliau-beliau tersebut.
Sepulang belajar di makkah al mukarromah, K.H. Kholil terkenal sebagai ahli nahwu, fiqih, thariqat ilmu-ilmu lainnya. Untuk mengembangkan pengetahuan keislaman yang telah diperolehnya, K.H Kholil selanjutnya mendirikan pondok pesantren di Desa Cengkebuan, sekitar 1 kilometer arah Barat Laut dari desa kelahirannya. Beliau sadar benar bahwa pada zamannya, bangsanya adalah dalam suasana terjajah oleh bangsa asing yang tidak seagama dengan yang dianutnya. Beliau dan keseluruhan suku bangsa Madura seratus peratus memeluk agama Islam, sedangkan bangsa Belanda, bangsa yang menjajah itu memeluk agama Kristen. Sesuai dengan keadaan beliau sewaktu pulang dari Mekah telah berumur lanjut, tentunya K.H Kholil tidak melibatkan diri dalam medan perang, tetapi mengkaderkan pemuda di pondok pesantren yang diasaskannya. K.H Kholil sendiri pernah ditahan oleh penjajah Belanda karana dituduh melindungi beberapa orang yang terlibat melawan Belanda di pondok pesantrennya. Beberapa tokoh ulama maupun tokoh-tokoh kebangsaan lainnya yang terlibat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tidak sedikit yang pernah mendapat pendidikan dari K.H Kholil.
K.H.Ghozi menambahkan, dalam peristiwa 10 November, K.H Kholil bersama kiai-kiai besar seperti K.H Bisri Syansuri, K.H Hasyim Asy’ari, K.H Wahab Chasbullah dan Mbah Abas Buntet Cirebon, mengerahkan semua kekuatan gaibnya untuk melawan tentara Sekutu. Hizib-hizib yang beliau-beliau miliki, dikerahkan semua untuk menghadapi lawan yang bersenjatakan lengkap dan modern. Sebutir kerikil atau jagung pun, di tangan kiai-kiai itu bisa difungsikan menjadi bom berdaya ledak besar.
Tak ketinggalan, K.H Kholil mengacau konsentrasi tentara Sekutu dengan mengerahkan pasukan lebah gaib piaraannya. Di saat ribuan ekor lebah menyerang, konsentrasi lawan buyar. Saat konsentrasi lawan buyar itulah, pejuang kita gantian menghantam lawan. ”Hasilnya terbukti, dengan peralatan sederhana, kita bisa mengusir tentara lawan yang senjatanya super modern. Tapi sayang, peran ulama yang mengerahkan kekuatan gaibnya itu, tak banyak dipublikasikan,” papar Kiai Ghozi, cucu KH Wahab Chasbullah ini.
Kesaktian lain dari Mbah Kholil, adalah kemampuannya membelah diri. Dia bisa berada di beberapa tempat dalam waktu bersamaan. Pernah ada peristiwa aneh saat beliau mengajar di pesantren. Saat berceramah, Mbah Kholil melakukan sesuatu yang tak terpantau mata. ”Tiba-tiba baju dan sarung beliau basah kuyub,” cerita K.H Ghozi. Para santri heran. Sedangkan beliau sendiri cuek, tak mau menceritakan apa-apa. Langsung ngloyor masuk rumah, ganti baju. Teka-teki itu baru terjawab setengah bulan kemudian. Ada seorang nelayan sowan K.H Kholil. Dia mengucapkan terimakasih, karena saat perahunya pecah di tengah laut, langsung ditolong K.H Kholil.
”Kedatangan nelayan itu membuka tabir. Ternyata saat memberi pengajian, K.H Kholil dapat pesan agar segera ke pantai untuk menyelamatkan nelayan yang perahunya pecah. Dengan karomah yang dimiliki, dalam sekejap beliau bisa sampai laut dan membantu si nelayan itu,” papar K.H yang kini tinggal di Wedomartani Ngemplak Sleman ini.
Si antara sekian banyak murid K.H Kholil yang cukup menonjol dalam sejarah perkembangan agama Islam dan bangsa Indonesia ialah K.H Hasyim Asy’ari (pendiri Pondok-pesantren Tebuireng, Jombang, dan pengasas Nahdhatul Ulama / NU) K.H Abdul Wahhab Chasbullah (pendiri Pondok-pesantren Tambakberas, Jombang); K.H Bisri Syansuri (pendiri Pondok-pesantren Denanyar); K.H Ma’shum (pendiri Pondok-pesantren Lasem, Rembang, adalah ayahanda K.H Ali Ma’shum), K.H Bisri Mustofa (pendiri Pondok-pesantren Rembang); dan K.H As’ad Syamsul `Arifin (pengasuh Pondok-pesantren Asembagus, Situbondo).
Sewaktu berada di Mekah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Kh.Muhammad Khalil bekerja mengambil upah sebagai penyalin kitab-kitab yang diperlukan oleh para pelajar. Diriwayatkan bahwa pada waktu itulah timbul ilham antara mereka bertiga, yaitu: Syeikh Nawawi al-Bantani, Kiyai Muhammad Khalil al-Maduri dan Syeikh Saleh as-Samarani (Semarang) menyusun kaedah penulisan huruf Pegon. Huruf Pegon ialah tulisan Arab yang digunakan untuk tulisan dalam bahasa Jawa, Madura dan Sunda. Huruf Pegon tidak ubahnya tulisan Melayu/Jawa yang digunakan untuk penulisan bahasa Melayu.
K.H Kholil, wafat dalam usia yang lanjut 106 tahun, pada 29 Ramadan 1341 Hijrah/14 Mei 1923 M. Hampir semua pesantren di Indonesia mempunyai sanad dengan Pesantren K.H Kholil. Semoga amal ibadah beliau diterima oleh Allah SWT dan segala kesalahan-kesalahan beliau diampuni oleh Allah SWT. Amin Ya Rabbal 'Alamin. (Di olah dari berbagai sumber)
Continue reading →
Kamis, 28 Maret 2013

Ne Cara mengatasi Lelah

2 komentar
Hai sahabat, tips kesehatan. Aktivitas sehari-hari yang tak kunjung berhenti membuat seluruh badan kita serasa capek sekali. Ingin sekali kita meninggalkan rutinitas tersebut. Semua pelajar ataupun pekerja pasti pernah merasakan rasa lelah terhadap semua aktivitas yang telah dijalani tiap harinya. Lalu apa yang sudah anda lakukan untuk menghilangkan rasa lelah yang dirasakan oleh tubuh kita…???

     Sahabat, tips kesehatan. Lelah merupakan rasa capek yang dirasakan oleh tubuh dan pikiran kita, ketika suatu aktivitas yang menguras energi baik itu tenaga maupun pikiran di jalankan pada suatu waktu. Pada saat tubuh terasa lelah maka aktivitas yang akan kita lakukan selanjutnya menjadi terganggu. Cara termudah yang dapat kita lakukan yaitu dengan istirahat sebentar. Tapi sebenarnya ada beberapa tips yang membantu anda menghilangkan rasa lelah pada tubuh anda. tips kesehatan, berikut ini akan mengupas tuntas. Berikut ini tips menghilangkan rasa capek pada tubuh anda :


  1. Biasakan untuk sarapan pagi sebelum memulai aktivitas anda. ini dikarenakan dengan sarapan tiap pagi sebelum beraktivitas maka pikiran dan kondisi tubuh anda akan lebih stabil daripada mereka yang tidak sarapan. Sehingga rasa lelah pun dapat terkurangi atau bahkan hilang pada tubuh anda di sela aktivitas anda dengan rutin sarapan pagil 
  2.  Makanlah dengan teratur dengan makanan yang mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh kita, baik itu karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan makanan yang memiliki kandungan serat yang tinggi. Sehingga menghindarkan anda dari rasa lelah setelah beraktivitas, karena tubuh kita terjaga kesehatannya dan menjadikan tubuh kita lebih stabil.
  3. Makanlah dengan makanan yang mengandung serat. Ini dikarenan dengan memperbanyak makanan yang berserat maka akan memberikan energi lebih pada tubuh kita. Sehingga tidak mudah capek dalam segala aktivitas kita.  ( 5 Makanan Berserat Tinggi Untuk Tubuh Anda ).
  4. Minumlah air sesuai kebutuhan tubuh kita. Paling baik yaitu 8 gelas sehari bisa lebih. Ini dikarenakan air akan mempermudah darah dalam mengalir ke seluruh sel dan organ tubuh kita. Sehingga peredaran darah lancar dan rasa lelah akan terkurangi. ( 7 Manfaat Air Putih Bagi Kesehatan Tubuh Anda ).
  5.  Mendengarkan musik yang anda sukai merupakan salah satu cara efektif untuk menghilangkan rasa lelah yang ada dalam tubuh anda. jadi setelah selesai beraktivitas tidak ada salahnya mendengarkan musik yang anda sukai dengan duduk santai. Ini akan membantu menghilangkan rasa lelah tersebut. 
  6.  Melihat acara komedi yang ditayangkan di televisi juga mampu menghilangkan rasa lelah yang anda alami setelah beraktivitas. Dengan tertawa lepas semua beban pikiran dan lelah pada tubuh anda akan sirna tanpa anda sadari.( Inilah 7 Tips Efektif Menghilangkan Stress ).
  7.  Sebelum mandi setelah beraktivitas yang membuat anda lelah, usahakan membasuh wajah anda dengan air dingin terlebih dahulu. Ini juga mampu membantu menghilangkan rasa lelah yang menghinggapi tubuh dan pikiran anda. 
selamat mencoba....
Continue reading →

cinta?

1 komentar
Kata kata cinta - Berikut ini merupakan kumpulan kata kata cinta dari berbagai sumber di internet yang menggambarkan indahnya cinta dan romansa. Kata cinta ini di berikan untuk anda yang sedang kasmaran atau dilanda perasaan cinta.

Nah, seperti halnya dengan postingan kata mutiara, kata cinta ini bakalan keren digunakan sebagai status di facebook dan buat SMS pacar atau gebetan kamu. Sapa tau dengan kata bijak cinta ini kamu bisa dapat cewek cantik di facebook khan lumayan tuch,.. hehehe.. dari pada ngegombal cewe pake kata lucu dan gombal, mendingan pake kata romantis aja.. iya khan.. !!
Continue reading →